We use cookies on this website. By continuing to use this site without changing your cookie settings, you agree that you are happy to accept our privacy policy and for us to access our cookies on your device.
Tersangka Pelaku Kejahatan Siber Berkelana 15 Tahun Hindari Penangkapan
September 5, 2024
Article Body Text<p>Ketika Departemen Luar Negeri AS baru-baru ini menawarkan imbalan hingga US$2,5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan tersangka pelaku kejahatan siber, Volodymyr Kadariya, hal tersebut menandai perubahan lain dalam kisah hidupnya, dari tersangka kriminal menjadi pembangkang politik dan sebaliknya.</p> <p>Selama 15 tahun, Kadariya telah menjadi buronan di negara asalnya, Belarus, atas tuduhan melakukan kejahatan siber.</p> <p>Jaksa di Amerika Serikat menuduhnya terlibat dalam skema untuk mengirimkan <em>malware</em> berbahaya ke komputer-komputer di AS. Jutaan pengguna internet dilaporkan menjadi korban dalam skema tersebut.</p> <p>Namun, Kadariya lihai bersembunyi dari kejaran pihak berwenang.</p> <p>Setelah dicurigai di Belarus, dia meninggalkan negara itu dan tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun. Berbagai laporan dan pernyataan resmi pemerintah Amerika Serikat dan Belarus menunjukkan bahwa selama masa itu, Kadariya berhasil mendapatkan suaka dan akhirnya memiliki kewarganegaraan Ukraina.</p> <p><a href="https://www.voaindonesia.com/a/peretas-rusia-serang-sejumlah-mantan-dubes-as-/7763598.html"><figure><img src="https://gdb.voanews.com/01000000-c0a8-0242-fc3a-08dcc7a0eb04_w1600_r0_n_s.jpg" /></figure></a><a href="https://www.voaindonesia.com/a/peretas-rusia-serang-sejumlah-mantan-dubes-as-/7763598.html">Peretas Rusia Serang Sejumlah Mantan Dubes AS </a></p> <p>Ketika ditahan di Kyrgyzstan pada 2022 atas beberapa tuduhan yang diajukan Belarus, dia mengaku menghadapi penganiayaan politik. Sejumlah pejabat PBB bahkan menentang ekstradisinya.</p> <p>Saat ini, ketika Amerika Serikat berupaya menangkapnya, tidak jelas apakah Kadariya masih berkeliaran bebas atau tidak.</p> <p>VOA belum dapat menghubungi Kadariya untuk mendapatkan komentar atau mengonfirmasi keberadaannya. Dia mungkin ditahan di Belarus, tempat dia diekstradisi satu setengah tahun yang lalu, namun Kementerian Dalam Negeri Belarus tidak menanggapi permintaan komentar.</p> <p>Departemen Luar Negeri dan Departemen Kehakiman AS juga tidak menjawab pertanyaan VOA tentang keberadaan Kadariya.</p> <p>Secara khusus, Departemen Luar Negeri mengumumkan pada tanggal 26 Agustus bahwa mereka menawarkan hadiah US$2,5 juta bagi informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman terhadap Kadariya “di negara mana pun.” <em>[em/lt]</em></p>
Content TypeText
LanguageBahasa Indonesia (Indonesian)
NewsML Media TopicsArts, Culture, Entertainment and Media