We use cookies on this website. By continuing to use this site without changing your cookie settings, you agree that you are happy to accept our privacy policy and for us to access our cookies on your device.
Article Body Text<p>Sifan Hassan beradu sikut dengan Tigst Assefa saat perlombaan maraton putri menyisakan 150 meter lagi, ia kemudian melewati Assefa untuk memenangkan perlombaan memperebutkan medali jarak jauh ketiganya di Olimpiade Paris pada hari Minggu (11/8).</p> <p>Hassan, pelari kelahiran Ethiopia yang berlaga untuk Belanda, finis dengan catatan waktu 2 jam, 22 menit, 55 detik. Assefa meraih medali perak untuk Ethiopia, tiga detik di belakangnya, dan Hellen Obiri dari Kenya meraih perunggu.</p> <p>Tim Ethiopia mengajukan protes agar Hassan didiskualifikasi karena menghalangi, namun ditolak oleh Juri Banding. Tampaknya Assefa menghalangi Hassan, yang dua kali dihalangi sebelum mereka saling sikut.</p> <p>Hassan mengangkat tangannya dan berteriak ketika ia melewati garis, lalu melingkarkan bendera Belanda di kepalanya saat ia merayakannya. Mengenakan topi berwarna oranye, ia merangkul atlet Nepal, Shantoshi Shrestha, yang tersenyum gembira.</p> <figure><img src="https://gdb.voanews.com/41794c15-3c2f-400e-adb2-b71ea763cc85_w1600_r0_n_s.jpg" /><figcaption>Sifan Hassan dari Belanda menghadiri konferensi pers untuk Tokyo Marathon 2024 mendatang di Tokyo pada 1 Maret 2024. (Foto: AFP)</figcaption></figure> <p>Kemudian, sambil menikmati kemenangannya, Hassan menenggelamkan kepalanya ke dalam kedua tangan dan terlihat menangis, meluapkan kegembiraannya.</p> <p>Hassan yang berusia 31 tahun ini juga meraih perunggu di nomor 5.000 dan 10.000 meter. Dengan menyelesaikan maraton, ia telah berlari lebih dari 62 kilometer. Ia kini memiliki enam medali Olimpiade. Di Tokyo, Hassan memenangkan nomor 5.000 dan 10.000 serta menempati posisi ketiga di nomor 1.500.</p> <p>Berbeda dari kebiasaan selama ini, maraton Olimpiade putri diadakan pada hari terakhir, ketimbanng lomba maraton putra.</p> <p><a href="https://www.voaindonesia.com/a/kiptum-menangi-maraton-london-dengan-waktu-tercepat-ke-2/7063297.html"><figure><img src="https://gdb.voanews.com/01000000-0a00-0242-7090-08db444ae1f4_w1600_r0_n_s.jpg" /></figure></a><a href="https://www.voaindonesia.com/a/kiptum-menangi-maraton-london-dengan-waktu-tercepat-ke-2/7063297.html">Kiptum Menangi Maraton London dengan Waktu Tercepat ke-2</a></p> <p>Hassan menggunakan taktik yang sama di lintasan berbukit sepanjang 26,2 mil seperti yang dilakukannya di lintasan oval. Ia tetap berada di belakang para pemimpin lomba selama sebagian besar lomba sebelum mengumpulkan energi untuk mengejar ketertinggalannya pada akhir lomba yang menjadi salah satu upaya yang terbaik yang pernah ada.</p> <p>Perlombaan ini tampak menyerupai perlombaan pada lintasan oval yang padat. Hassan melesat untuk melewati saingannya, Assefa, dan berusaha menghalangi jalurnya, dan Hassan bergerak ke sisi dalam di sebuah tikungan.</p> <p>Assefa mencoba menekannya ke pembatas yang memisahkan lintasan dengan para penonton yang bersorak-sorai. Kedua pelari saling sikut, lalu Hassan melesat melewati Assefa dan berlari untuk meraih kemenangan.</p> <p>Hassan sudah terbiasa menang dengan cara yang sulit. <em>[my/lt]</em></p>
Content TypeText
LanguageBahasa Indonesia (Indonesian)
NewsML Media TopicsArts, Culture, Entertainment and Media