We use cookies on this website. By continuing to use this site without changing your cookie settings, you agree that you are happy to accept our privacy policy and for us to access our cookies on your device.
Article Body Text<p>Korean Air mengajukan pesanan pasti pada hari Senin (22/7) untuk 40 pesawat berbadan lebar Boeing 787 dan 777X di Pameran Dirgantara Farnborough di Inggris, sehingga seakan memberi dorongan kepada raksasa penerbangan AS yang sedang menghadapi kesulitaan tersebut.</p> <p>Kesepakatan tersebut, yang mencakup opsi penambahan 10 pesawat 787 lagi, bernilai $15 miliar berdasarkan harga katalog untuk jet hemat bahan bakar tersebut. Namun, maskapai penerbangan biasanya mendapatkan diskon besar untuk kontrak menguntungkan yang diumumkan pada acara tersebut.</p> <p>“Saya memiliki kepercayaan penuh pada Boeing,” kata CEO Korean Air Walter Cho kepada wartawan pada upacara penandatanganan perjanjian tersebut, mengacu pada masalah keselamatan yang dialami perusahaan AS tersebut baru-baru ini.</p> <p>“Kami sedang mengerjakan desain baru saat ini. Kami selalu mengupayakan pengalaman dan kenyamanan terbaik bagi pelanggan kami,” tambahnya.</p> <p>Maskapai yang berbasis di Seoul ini memperkirakan pengiriman pertama akan dilakukan pada tahun 2028.</p> <p><a href="https://www.voaindonesia.com/a/faa-instruksikan-pemeriksaan-2-600-pesawat-boeing-737-terkait-masalah-masker-oksigen/7690555.html"><figure><img src="https://gdb.voanews.com/01000000-0a00-0242-b066-08dc98a992db_w1600_r0_n_s.jpg" /></figure></a><a href="https://www.voaindonesia.com/a/faa-instruksikan-pemeriksaan-2-600-pesawat-boeing-737-terkait-masalah-masker-oksigen/7690555.html">FAA Instruksikan Pemeriksaan 2.600 Pesawat Boeing 737 terkait Masalah Masker Oksigen</a></p> <p>“Pesawat-pesawat baru ini akan meningkatkan kenyamanan penumpang dan meningkatkan efisiensi operasional, sekaligus mengurangi emisi karbon secara signifikan, mendukung komitmen jangka panjang kami terhadap penerbangan berkelanjutan,” kata Cho.</p> <p>Farnborough Airshow, yang diadakan dua tahunan di bagian tenggara Inggris, adalah ajang kompetisi tradisional antara Boeing dan rival beratnya di Eropa, Airbus, dalam memperebutkan pesanan.</p> <p>Namun Boeing akhir-akhir ini terpukul dalam produksinya di tengah-tengah munculnya kekhawatiran masalah keamanan pesawat-pesawat produksinya.</p> <p>Pada bulan Januari, panel badan pesawat 737 MAX yang diterbangkan oleh Alaska Airlines meledak, memaksa pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat.</p> <p>Boeing pada hari Senin juga mengumumkan bahwa maskapai AS National Airlines telah memesan empat pesawat kargo berbadan lebar 777-200. <em>[ab/uh]</em></p> <p><a href="https://www.voaindonesia.com/embed/player/0/7708592.html?type=audio"></a></p> <p> </p> <p> </p>
Content TypeText
LanguageBahasa Indonesia (Indonesian)
NewsML Media TopicsArts, Culture, Entertainment and Media
